Keadaan ukhuwah di antara kaum muslimin saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sebagian kita tidak lagi
mempedulikan keadaan saudaranya seiman, atau tidak merasa perlu untuk mengurusi dan membantu
memecahkan permasalahan-permasalahan yang sedang menghimpitnya
Para pembaca, tidakkah kita ingat akan ukhuwah yang sedang kita dambakan itu? Tidakkah kita ingat akan
firman Allah (artinya): “Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas kepada mereka. mereka itulah orang-orang yang akan
mendapat siksa yang amat berat.” (Ali Imran: 105)
Dan juga firman Allah (artinya): “Dan janganlah kalian berbantah-bantah, yang menyebabkan kalian gagal
dan hilang kekuatan.” (Al Anfal: 46)
Di dalam risalah yang singkat ini, akan kami sajikan permasalahan ukhuwah dan beberapa hal yang berkaitan
dengannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi motivator untuk mewujudkan ukhuwah yang
didambakan bersama itu.
Mahalnya Nilai Ukhuwah
Sesungguhnya Allah mengutus Rasul-Nya dengan risalah yang lurus lagi mudah. Allah mengutus beliau
sebagai pemberi petunjuk, pembimbing, pengajar, penebar kedamaian, pemersatu, dan bukan sebagai
pemecah belah. Sekian tahun beliau mengemban misi ini sehingga terwujudlah kerukunan dan persaudaraan
di antara umatnya pada waktu itu, setelah sebelumnya mereka bercerai-berai di atas agama nenek moyang
mereka (kesyirikan).
Maka ketika Rasulullah datang, umat ini bersatu di atas agama yang satu, yakni agama Islam yang diridhai-
Nya. Itu semua merupakan nikmat Allah sebagaimana yang Allah abadikan dalam ayat-Nya (artinya): “Dan
berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hati-hatimu, dan dengan nikmat Allah-lah kamu menjadi orang-orang yang bersaudara.” (Ali
Imran: 103)
Betapa mahalnya ukhuwah ini, dia tidak bisa ditukar dengan dunia dan seisinya sekalipun. Allah berfirman
(artinya): “Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati-hati mereka (kaum mukminin), seandainya kamu
membelanjakan dunia dan seisinya, niscaya kamu tidak akan dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah lah yang mempersatukan hati-hati mereka.” (Al Anfal: 63)
Hakikat Ukhuwah Islamiyyah
Ukhuwah adalah ikatan jiwa yang melahirkan perasaan kasih sayang, cinta, dan penghormatan yang
mendalam terhadap setiap orang, di mana keterpautan jiwa itu ditautkan oleh ikatan akidah Islam, iman dan
takwa.
Persaudaraan yang tulus ini akan melahirkan rasa kasih sayang yang mendalam pada jiwa setiap muslim dan
mendatangkan dampak positif, seperti saling menolong, mengutamakan orang lain, ramah, dan mudah untuk
saling memaafkan.
Dan sebaliknya dengan ukhuwah juga akan terhindari hal-hal yang merugikan dengan menjauhi setiap hal
yang dapat mendatangkan kerugian bagi orang lain, baik yang berkaitan dengan jiwa, harta, kehormatan,
atau hal-hal yang merusak harkat dan martabat mereka.
Sesungguhnya Islam telah menghimbau kepada umatnya untuk senantiasa menjaga ukhuwah ini, karena pada
hakekatnya kaum mukminin itu bersaudara. Mereka bagaikan susunan bangunan yang kokoh yang saling
menguatkan satu dengan yang lain. Allah berfirman (artinya):
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara.” (Al Hujurat: 10)
Rasulullah bersabda:
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya adalah laksana bangunan yang saling menguatkan bagian satu
dengan bagian yang lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum mukminin itu seperti satu anggota tubuh, jika salah satu anggota tubuh tersebut merasakan sakit, maka
bagian tubuh yang lain juga akan merasakan sakitnya. Nabi bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَ اشْتَكَى مِنْهُ عَضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang dan belas kasih serta cinta adalah seperti satu tubuh. Jika
satu bagian anggota tubuh sakit maka akan merasa sakit seluruh tubuh dengan tidak bisa tidur dan merasa
demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Faedah dan Manfaat Ukhuwah
Adapun keutamaan, manfaat, serta faedah ditegakkannya ukhuwah di antaranya adalah:
1. Akan mendapatkan rasa manis dan lezatnya iman, sebagaimana sabda Rasulullah: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ
حَلاَوَةَ اْلإِيْمَانِ مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ ِللهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ
مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهَ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga perkara yang barangsiapa mendapatinya, dia akan merasakan manisnya iman, yaitu dia mencintai Allah
dan Rasul-Nya melebihi daripada kecintaan kepada selain keduanya, dia mencintai saudaranya dan dia
tidaklah mencintainya melainkan karena Allah, dia membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana
dia membenci untuk dilemparkan ke dalam An Nar.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
2. Allah akan melindungi dan menaunginya dari kengerian-kengerian pada hari kiamat kelak. Ini sebagaimana
yang disebutkan dalam sebuah hadits tentang tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada
hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, di antaranya adalah dua orang yang saling mencintai
karena Allah.
Dan juga sebagaimana yang disabdakan Rasulullah :
إِنَ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ يَوْمَ القِيَامَةِ أَيْنَ المَتَحَابُّوْنَ بِجَلاَلِيْ ؟ اليَوْمَ أَظِلُّهُمْ فِيْ ظِلِّيْ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلَّيْ
“Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat: ‘Dimanakah orang-orang yang mencintai karena
kemuliaan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka pada suatu hari yang tiada naungan kecuali
naungan-Ku.” (HR. Muslim)
3. Mencintai karena Allah akan mendatangkan iman yang kemudian akan mengantarkannya ke dalam Al
Jannah. Nabi bersabda:
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا. وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk Al Jannah sampai kalian beriman. Dan kalian belum dikatakan beriman sampai
kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian lakukan akan
membuat kalian saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
4. Ukhuwah akan melahirkan akhlak yang mulia, di antaranya sikap ramah, cinta kasih, peduli terhadap
kebutuhan saudaranya seiman dan sekaligus membantu mereka. Sehingga terwujudlah kehidupan yang aman,
tenteram, dan harmonis tanpa adanya saling permusuhan dan kebencian.
5. Ukhuwah akan memperkokoh kekuatan kaum muslimin sehingga akan terwujudlah kejayaan Islam dan
kaum muslimin.
Syarat-Syarat Ukhuwah
Dalam menegakkan ukhuwah, hendaknya kita juga memperhatikan beberapa syarat berikut ini:
1. Hendaknya ukhuwah tersebut dilandasi oleh keikhlasan karena Allah dan dibangun di atas Al Qur’an dan
Sunnah Rasulullah .
2. Hendaknya ukhuwah tersebut diiringi dengan iman dan takwa.
3. Hendaknya ukhuwah itu dijalankan sesuai dengan bimbingan Islam yang benar.
Apa Yang Harus Kita Lakukan ?
Para pembaca, barangkali sangat penting bagi kita untuk memperhatikan sabda Nabi berikut:
لاَتَحَاسَدُوا وَلاَتَنَاجَشُوا وَلاتَبَاغَضُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَيَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا المُسْلِمُ أَخُ الْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ
وِلاَيَخْذُلُهُ وَلاَيَكْذِبُهُ وَلاَيَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ
حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
“Janganlah kalian saling hasad, saling najasy (menawar barang dengan harga yang lebih tinggi tanpa
bermaksud membeli, akan tetapi untuk memperdaya pihak lain), saling membenci, saling acuh tak acuh.
Janganlah sesama kalian menjual di atas penjualan sebagian yang lainnya (maksudnya mempengaruhi pembeli
ditengah memilih suatu barang sehingga membatalkan pembeliannya, kemudian orang lain menawarkan
barang dengan kualitas yang sama atau lebih baik dengan harga yang sama). Jadilah kalian hamba Allah yang
bersaudara, seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya. Oleh karena itu janganlah menzhalimi,
menghina, mendustai dan jangan pula meremehkannya. Taqwa itu ada di sini (hati), dan beliau sambil
menunjuk ke dadanya tiga kali. Cukuplah seseorang dianggap jahat jika ia memandang hina kepada
saudaranya sesama muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya adalah haram darahnya, hartanya, dan juga
kehormatannya.” (HR. Muslim)
Mengamalkan hadits ini merupakan salah satu sarana yang penting untuk meraih ukhuwah dan kerukunan
antara sesama muslim serta menghindarkan dari kedengkian dan permusuhan di antara mereka.
Selain itu ada beberapa kiat yang sangat penting untuk kita ketahui dan kita amalkan dalam rangka merajut
tali ukhuwah, di antaranya:
1. Menegakkan shalat berjamaah di masjid.
Ketika kaum muslimin bertemu sebanyak lima kali sehari semalam (shalat berjamaah), mereka akan saling
mengenal sehingga hati mereka akan saling terpaut dan mendatangkan rasa cinta, kesatuan hati dan hilangnya
putus hubungan di antara mereka.
2. Menebarkan salam dan tidak saling acuh.
Nabi bersabda:
أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian lakukan akan membuat kalian saling
mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (H.R. Muslim)
Islam telah melarang umatnya dari perbuatan acuh dan memutuskan hubungan di antara mereka. Nabi
bersabda:
لاَيَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا وَخَيْرُهُمَا يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ
“Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, mereka bertemu namun
saling tidak menghiraukan. Adapun yang lebih baik di antara keduanya adalah siapa yang memulai
mengucapkan salam.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
3. Mengamalkan hadits tentang hak seorang muslim terhadap muslim yang lainnya.
Rasulullah bersabda:
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ : إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَشَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ
فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain itu ada enam: (yaitu) apabila engkau bertemu dengannya,
ucapkanlah salam, apabila dia mengundangmu, penuhilah undangannya, apabila dia meminta nasehat
kepadamu, nasehatilah dia, apabila dia bersin lalu mengucapkan Alhamdulillah, doakan dia (dengan
mengucapkan Yarhamukallah), apabila dia sakit, jenguklah dia, dan apabila dia meninggal, iringilah
jenazahnya.” (HR. Muslim)
4. Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit saudaranya.
5. Saling memaafkan.
6. Menjauhi perbuatan maksiat.
Maksiat merupakan salah satu penyebab permusuhan di antara manusia, seperti minum khamr dan judi yang
telah dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya (artinya): “Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian dengan meminum khamr dan berjudi serta
menghalangi kalian dari mengingat Allah dan shalat, maka hentikanlah.” (Al Maidah: 91)
7. Saling mendo’akan dengan kebaikan.
Nabi bersabda:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ ِلأَخِيْهِ فِي ظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ : وَلَكَ مِثْلُ ذَلِكَ
“Jika seseorang mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat pun akan mengatakan:
(semoga) engkau medapatkan sebagaimana yang engkau do’akan (kepada saudaramu).” (HR. Muslim)
Demikianlah beberapa kiat yang dengannya akan tegak ukhuwah Islamiyyah yang kita dambakan bersama
itu, Insya Allah. Semoga Allah membimbing kita untuk bisa mengamalkannya.
Amin... :-)
Dah baca dah??..sudah paham kan??..klu spe yg x pham bahasa indon tu translate la sendiri ye..hihi
k la bye nak solat zuhur ni..korang jangan lupa solat ye..hihi ..tatata*bye*
Assalammualaikum :-)
2 comments:
nasihat ini berguna untuk saya..,
terima kasih..,
sama2..awk larat baca post ni..btw,thanks baca..hihi
Post a Comment