Puisi: Pendam


Aku
kelihatan lemah
tetapi hati sekental batu
tudung labuh diselubunginya
menutupi kepala
menutupi dada
kesungguhannya dalam berbicara,
"Ya! Aku Boleh!"
dalam apa jua rintangan
menempuh onak dan liku
bertemankan kasih
kasih Pemberi Nikmat.

Bisikan kalbu
menusuk sanubari 
menganggap dirinya rendah
sedangkan tinggi pada mata manusia
dek keperibadiannya
mulia dipandang 
melegakan hati yang resah.

Impian digenggam,
di tangan jangan
ingin menjadi apa sahaja 
untuk berbakti pada nusa dan bangsa.

Lihatlah wahai pancaindera mata sekalian,
Aku  seorang Manusia
Aku  seorang Muslim 
juga Hamba bagi Kekal Abadi.

Tanpa sedar, 
tidak putus melakukan dosa.
Namun,
tidak putus menjadi seorang Muslimah Sejati!














No comments: